Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 09 Februari 2017

Setitik Embun Pagi//Kartu Kredit untuk Jaminan Hotel//Uang Belum Masuk//Tagihan Berubah (Surat Pembaca Kompas)

Setitik Embun Pagi

Di harian Kompas, 26 Januari 2017, pada halaman 8 ada berita sejuk: Jose Manuel Barroso, mantan Presiden Komisi Eropa, mendapat ulos dari beberapa petinggi Universitas Prasetiya Mulya.

Dalam peristiwa tersebut diberitakan bahwa ulos yang merupakan kain tradisional Batak diselimutkan ke bahu Barroso oleh Jusuf Wanandi, Harry Tjan Silalahi, Mari Elka Pangestu, dan Djisman Simandjuntak.

Mengapa peristiwa itu menyejukkan? Pertama, pemberian ulos tersebut dilaksanakan di tengah kondisi dalam negeri yang memprihatinkan: ketika kebencian, perpecahan, dan permusuhan ditebarkan ke mana-mana. Pemberian ulos itu menjadi setitik embun pagi yang memberikan rasa kedamaian, kehangatan, dan kelembutan. Penyelimutan ulos Batak menjadi berkat kepada yang diulosi.

Kedua, semoga peristiwa yang baik ini terus menyebar menjadi titik-titik embun yang menyejukkan di seluruh Indonesia, melampaui segala perbedaan sekaligus mengajarkan kepada kita untuk menghargai suku, ras, agama, dan golongan masyarakat yang begitu beragam di Bumi Nusantara ini.

TU PASARIBU

Jalan Cigadung Raya Timur 62, Bandung

Kartu Kredit untuk Jaminan Hotel

Pada Januari lalu, saya dan tim dari kantor saya bertugas di Kupang, NTT. Saya menginap di Hotel Aston. Check inpada 22 Januari 2017. Waktu saya check in, resepsionis minta kartu kredit saya untuk deposit Rp 1 juta dan dia bilangopen. Di setruk tercantum pukul 17.18.

Kemudian saya menuju tempat acara kantor di luar Aston. Sekitar dua jam kemudian, pihak BCA menelepon saya mengatakan ada transaksi mencurigakan dengan kartu kredit saya. Terjadi 8 kali transaksi: pukul 18.00.06 (Rp 70.610); pukul 18.07.12 (Rp 423.620); pukul 18.09.13 (Rp 140. 826); pukul 18.09.29 (Rp 140.826); pukul 18.10.34 (Rp 140.826); pukul 18.12.25 (Rp 140.826); pukul 18.12.37 (Rp 140. 826); dan pukul 19.00.52 (Rp 28.157).

Saya minta kartu kredit saya diblokir dan petugas hotline Halo BCA minta saya menulis surat pernyataan tak melakukan transaksi untuk diproses lebih lanjut. Nomor laporan 2123781298.

Karena masih di luar Aston, saya minta suami saya di Jakarta menelepon manajer hotel tersebut. Suami saya mengatakan, ia sudah bicara dengan manajer yang bertugas saat itu (Kampi) dan tidak mendapat penjelasan memuaskan. Setiba di hotel, saya bertemu dengan Kampi. Dia menganjurkan saya bertemu dengan GM Aston Bobby Siswara.

Keesokannya Bobby berjanji akan memproses keluhan saya, tetapi sampai saya keluar dari hotel pada 27 Januari 2017 tak ada penyelesaian dari Aston.

Sebagai catatan, teman-teman saya dari satu tim tak satu pun diminta kartu kredit ketika check in. Ini menjadi pertanyaan saya. Lagi pula, salah satu resepsionis yang saya ajak bicara mengatakan sudah beberapa kali kejadian serupa di Aston, Kupang.

BCA berjanji akan menyelesaikan masalah ini dalam 30 hari.

SINTA LS

Cipinang, Jakarta Timur

Uang Belum Masuk

Saya mau menyampaikan keluhan terhadap manajemen Grab Indonesia, khususnya Grabcar.

Saya mitra Grab dengan nomor polisi B 18xx VKL. Pada 22 Desember 2016, saldo mobil terpotong Rp 2,5 juta di aplikasi, tanpa masuk ke rekening saya.

Melalui surat ini, saya mohon kepada manajemen Grab untuk mengembalikan uang saya.

ANTON

Sudimara Barat, Ciledug, Tangerang

Tagihan Berubah

Minggu 25 Desember 2016 pukul 15.30, saya memesan taksi Uber, minta dijemput di Pondok Gede dengan tujuan Jl Panglima Polim, Jakarta Selatan.

Saya minta bantuan teman untuk memesan karena saya tidak punya aplikasi Uber di HP saya (ID.rully180ue-pemesan).

Seperti biasa, taksi daring merespons dengan memberitahukan ongkos yang harus dibayar ke HP pemesan. Info ke HP teman saya, "Your Sunday afternoon trip with Uber, IDR 52.000." Teman saya mengirim bukti tagihan itu ke HP saya melalui fasilitas screenshot.

Sampai di tujuan saya terperanjat karena sopir minta dibayar Rp 102.000 sesuai tarif yang tercatat di HP yang bersangkutan. Jumlah itu, meski berbeda dengan catatan saya, langsung saya bayar karena saya tidak berminat berdebat. Namun, saya tak mengerti mengapa ada perbedaan.

Jika naik taksi daring, ada baiknya kita mengonfirmasi ulang apakah ongkos yang tertera di HP kita sama dengan di HP sopir.

ENDANG WIDANARTI

Jl Arun, Ujung Menteng

Cakung, Jakarta Timur

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Februari 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger