Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 20 Maret 2017

Kelahiran Domba Pak Jokowi//Tanggapan TVRI//Tanggapan Bank DKI//Tanggapan Kemdikbud (Surat Pembaca Kompas)

Kelahiran Domba Pak Jokowi

Baru-baru ini media televisi menayangkan video blog (vlog) yang menggambarkan kegembiraan Presiden Joko Widodo atas kelahiran dua anak dombanya di Istana Bogor. Mohon maaf, surat ini sekaligus mengoreksi tayangan yang menyebut domba sebagai kambing.

Perlu diketahui bahwa domba merupakan pembawa atau carrier virus penyakit ingusan Malignant Catarrhal Fever (MCF) yang sangat fatal bagi ruminansia sapi, kerbau, dan rusa. Sebagai pembawa, dombanya tidak sakit meski ada virus MCF dalam tubuhnya. Virus ini dikeluarkan oleh domba betina lewat cairan ketika melahirkan.

Penularan terjadi via oral atau mulut. Apabila virus ini menyerang rusa, sapi, atau kerbau, tidak ada istilah sembuh, 100 persen akan mati. Belum ada vaksin untuk mencegah atau pengobatan apa pun sejauh ini.

Kematian sejumlah rusa karena MCF pernah terjadi di halaman Kantor Gubernur NTT pada 1970-an karena rusa tersebut hidup berdampingan dengan domba. MCF sudah dikenal di Indonesia sejak zaman Belanda dengan nama snot ziekte. Penyakit ini banyak ditemukan di Jawa Barat dan sejumlah tempat di Indonesia.

Semoga lokasi kandang domba di Istana Bogor cukup jauh jaraknya dari kawanan rusa sehingga tidak terjadi penularan MCF.

DRH SOEHARSONO, PHD, MANTAN PENYIDIK PENYAKIT HEWAN, DOMISILI DI JIMBARAN, BALI

Tanggapan TVRI

Menanggapi Bapak Soegio Sosrosoemarto dalam surat berjudul "TVRI, Tumbuhkan Persatuan" di harianKompas (Senin, 13/3), kami mengucapkan terima kasih atas masukannya. Melalui kesempatan ini, kami sampaikan bahwa TVRI tetap berlandaskan pada visi misi TVRI sebagai Media Pemersatu Bangsa.

Terkait tayangan shalat Jumat pada 10 Februari 2017, dengan ini kami sampaikan bahwa acara tersebut merupakan program rutin TVRI yang ditayangkan sejak tahun 2006. Acara terselenggara atas kerja sama produksi TVRI dengan Masjid Istiqlal sebagai masjid nasional Republik Indonesia.

Dalam kerja sama tersebut TVRI hanya menyiarkan secara langsung seluruh rangkaian prosesi shalat Jumat yang diselenggarakan Masjid Istiqlal.

Terima kasih atas perhatian Bapak kepada TVRI.

EBI KURBI, KASUBBAG KELEMBAGAAN, HUKUM, DAN HUMAS LPP TVRI

Tanggapan Bank DKI

Terkait surat di Kompas (3/3) berjudul "Apartemen Mangkrak" yang disampaikan Ibu Tika Sagita, bersama ini kami jelaskan bahwa PT Bank DKI tidak memberikan fasilitas kredit pemilikan apartemen (KPA) di Pondok Kelapa Village.

Untuk menyelesaikan permasalahan, silakan Ibu Tika Sagita menghubungi PT Gemilang Usaha Terbilang sebagai pihak pengembang dari apartemen Pondok Kelapa Village (PKV).

ZULFARSHAH, CORPORATE SECRETARY PT BANK DKI

Tanggapan Kemdikbud

Menanggapi surat di Kompas (19/1), "Dana Sertifikasi Belum Cair" yang disampaikan Saudara Hardik Sunanto, kami sampaikan tanggapan berikut ini.

Setelah mengecek data atas nama Saudara Hardik Sunanto, diketahui yang bersangkutan telah memiliki SK Tunjangan Profesi 0416.0162/TP/B/4/P2/2016 yang berlaku untuk periode Juli-Desember 2016.

SK Tunjangan Profesi Guru pada periode Januari sampai dengan Juni 2016 tidak terbit karena yang bersangkutan tidak mengisi Dapodik. Pembayaran Tunjangan Profesi periode Juli- Desember 2016 akan dilakukan dengan skema carry over.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

ARI SANTOSO, KEPALA BIRO KOMUNIKASI DAN LAYANAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Tarif Berubah

Saya menggunakan jasa Uber, 10 Maret 2017, dari Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta ke Pantai Indah Kapuk Boulevard Jakarta Utara, sekitar pukul 18.30.

Saat memesan, aplikasi Uber menunjukkan tarif yang perlu saya bayarkan adalah Rp 35.000. Saya tahu bahwa tarif Uber tidak pasti, bisa berfluktuasi.

Perjalanan malam itu lancar, tanpa macet, dan dengan waktu tempuh wajar. Namun, begitu sampai di tempat tujuan, aplikasi pengemudi menunjukkan tarif Rp 123.000. Ternyata tarif yang dicantumkan di HP Android saya juga berubah ke harga tersebut.

Saya minta klarifikasi pengemudi mengapa tarif naik hingga 300 persen, tetapi pengemudi juga tidak bisa menjawab.

KEVIN A BUDIMAN, JALAN RIAU, PEKANBARU, RIAU

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Maret 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger