Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 27 Maret 2017

Perbaiki Sistem Parkir//Mati Total//Sungai Kapuas (Surat Pembaca Kompas)

Perbaiki Sistem Parkir

Sebagai pengunjung Trans Studio Mall (TSM), Bandung, izinkan saya memberikan masukan. TSM adalah mal yang menarik dikunjungi. Namun, setiap kali pengunjung hendak keluar dari area parkir, mereka tersendat antrean panjang.

Ada sejumlah kendala yang jadi hambatan ketika hendak keluar parkir. Pertama, hanya tersedia satu jalur (line) antrean begitu keluar dari basement mal dan baru di pertengahan antrean bisa menjadi dua jalur. Kedua, petugas yang menagih uang parkir di pintu keluar, setiap kali saya berkunjung, hanya ada satu orang. Padahal, tersedia dua pos penagihan secara seri. Namun, satu pos kerap dibiarkan kosong tanpa petugas.

Contoh yang saya alami adalah saat berkunjung ke TSM pada 11 Maret 2017. Saya masuk pukul 18.02, putar-putar dibasement selama hampir 15 menit untuk mencari tempat parkir. Saya hanya sekitar 30 menit di dalam mal karena tidak menemukan produk yang saya cari, lalu mobil keluar dari basement pukul 17.45. Namun, mobil saya tersendat antrean selama lebih dari 15 menit sehingga saat tiba di pos penagihan waktu menunjukkan pukul 19.05.

Karena terhambat di antrean, saya kena biaya tambahan Rp3 .000. Petugas penagihan hanya satu orang dan ketika saya tanya kenapa pos serial tidak digunakan, dia menjawab petugas yang lain sedang istirahat.

Bayangkan penalti yang harus dibayarkan ratusan mobil lain yang mengalami situasi sama seperti saya, hanya gara-gara waktu antre yang panjang. Dengan cara seperti ini, berapa keuntungan yang diperoleh pengelola? Belum lagi terbuangnya waktu produktif dan polusi asap kendaraan yang berlebih karena mengantre.

Melalui surat ini saya mengimbau pengelola TSM Bandung untuk membenahi arus keluar parkir. Seperti mal-mal besar lain, sediakanlah layanan membayar parkir di dalam gedung saat pengunjung berjalan menuju pintu keluar ke tempat parkir. Dengan demikian, kami tidak lagi dirugikan dengan membayar lebih.

BENNY B TJANDRASA, DOSEN PTS DAN PTN, CITARUM, BANDUNG WETAN, BANDUNG

Mati Total

Beberapa saat lalu kami memasang internet dan Usee TV di kantor dengan kuota 100 MBPS, nomor internet 122869202300. Telepon kami 021-221056xx. Namun, hingga saya menulis surat ini, internet mati total.

Kami memasang internet dengan perhitungan yang sangat hati-hati, apalagi untuk itu kami harus mematikan langganan dari provider lain.

Kami menghubungi Telkom 147. Banyak pertanyaan yang harus kami jawab, tetapi setelah terjawab semua, dengan santainya dia kemudian meminta kami menunggu.

Ternyata dia bukan petugas yang berwenang, tetapi sudah bertanya-tanya seperti layaknya klarifikasi oleh yang berwenang. Dia bertanya-tanya cukup lama dan itu menghabiskan pulsa.

Setelah itu kami baru dibantu petugas pengaduan yang hanya menjawab secara datar dan tidak dapat memastikan kapan teknisi datang untuk memperbaiki.

Saya kecewa dengan perlakuan ini karena sebagai perusahaan kami dirugikan oleh masalah ini. Kegiatan kami harus berhenti semua gara-gara internet mati total, entah sampai kapan.

ANDY KURNIAWAN, TAMAN KEBON JERUK, SRENGSENG, JAKARTA BARAT

Sungai Kapuas

Terima kasih atas liputan Kompas (21/3) tentang kondisi Sungai Kapuas yang bertepatan dengan Hari Air Dunia (22/3).

Meski demikian, ada kekeliruan yang mengganggu yang sampai edisi terakhir belum ada ralat atau koreksi dari redaksi. Kelihatannya informasi dalam liputan tercampur antara Sungai Kapuas di Kalimantan Barat dan Sungai Kapuas di Kalimantan Tengah. Dua nama sungai sama.

Sungai terpanjang Indonesia adalah Sungai Kapuas yang sepenuhnya berada di Provinsi Kalimantan Barat. Sungai ini mengalir mulai dari hulu di Kabupaten Kapuas Hulu hingga akhirnya bermuara di Kota Pontianak, dengan panjang sungai lebih dari 1.000 kilometer.

Mudah-mudahan kekeliruan bisa dikoreksi. Selamat merayakan arti air.

PANDI MS HUTABARAT, WATER RESOURCES DEVELOPMENT AND FOR INDONESIA RAYA

Catatan Redaksi:

Betul, ada dua sungai dengan nama sama di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Kesalahan muncul karena peristiwa terjadi pada anak-anak sungai Kapuas di Kalimantan Tengah. Terima kasih atas koreksi saudara, kami mohon maaf atas kesalahan itu.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Maret 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger