Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 24 Maret 2017

Sistem Tunda di BEI//Daya Tahan LCD//Kiriman Tak Sesuai//Belum Kembali (Surat Pembaca Kompas)

Sistem Tunda di BEI

Kebijakan manajemen Bursa Efek Indonesia menerapkan sistem tunda (delay) selama 15 menit bagi investor "kecil" adalah kurang bijaksana. Ini karena nilai transaksi kurang dari 25 juta per bulan terkena dampaknya.

Jika tidak ingin terkena dampak tunda 15 menit, investor kecil dikenai biaya Rp 33.000 per bulan. Ini menjadi biaya tambahan tetap selama transaksi di bawah Rp 25 juta per bulan.

Entah apa yang mendasari munculnya kebijakan yang menjadi beban investor saham dengan skala kecil karena pada setiap transaksi jual dan beli saham di BEI, baik laba maupun rugi, investor sudah harus membayar fee.

Sejalan dengan imbauan melalui media untuk menabung saham, kebijakan ini menjadi kurang mendukung. Banyak investor skala di bawah Rp 25 juta yang mencoba berpartisipasi, tetapi sistem tunda dan biaya tetap Rp 33.000 menjadi kendala. Mungkin manajemen bisa meninjau kembali kebijakan tunda tersebut.

Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan oleh manajemen BEI adalah jangan hanya mengejar target perusahaan untuk IPO, tetapi juga menjaga jangan sampai perusahaan yang sudah IPO harga sahamnya jatuh hingga Rp 50 alias "gocap" dan akhirnya tidur panjang. Ini pasti merepotkan dan merugikan para investor, terutama bagi para penabung saham.

Semoga kebijakan manajemen BEI semakin baik dan adil bagi semua investor.

GUNTORO, PEGANGSAAN DUA, KELAPA GADING, JAKARTA UTARA

Daya Tahan LCD

Maret 2013, saya membeli televisi LED UA55ES8000M 55 inci merek Samsung dan merupakan model terbaru. Ada garansi resmi Samsung Indonesia satu tahun untuk layar dan dua tahun untuk suku cadang.

Masuk tahun ketiga, di layar TV muncul garis vertikal di bagian kanan. Sekitar Oktober 2016, garis bertambah dan melebar seperti kode batang (barcode).

Awal Maret 2017, saya melapor ke layanan pelanggan Samsung Indonesia lewat telepon (021) 56997777 (6/3). Lalu teknisi, Saudara Parman, datang ke rumah (8/3) memeriksa TV.

Ia menyatakan, LCD/layar harus diganti dengan biaya Rp 9.172.000, garansi satu bulan. Saya terkejut karena biaya ini cukup mahal, apalagi pemakaian TV di rumah tergolong normal.

Sampai sekarang saya belum menyetujui penggantian LCD/layar TV dimaksud.

H GUNAWAN, MERUYA UTARA, KEMBANGAN, JAKARTA BARAT

Kiriman Tak Sesuai

Anak saya belanja produk t-shirt di Lazada dengan nomor order 3132771842. Setelah barang tiba, ternyata yang diantarkan adalah produk sepatu.

Anak saya sangat kecewa karena pesanan tidak sesuai. Hal ini saya laporkan ke Lazada via live chat. Saya diterima Saudara Sugeng. Saya kemudian bolak-balik menelepon menanyakan perkembangan. Ada yang menjawab produk t-shirt tidak tersedia.

Namun, menanyakan perkembangan status pesanan di Lazada menyebalkan. Saya direspons orang yang berbeda-beda sehingga harus menjelaskan dari awal.

Merasa kecewa, akhirnya saya minta uang saya dikembalikan. Namun, sampai sekarang pengembalian belum saya terima.

RICHARD, PONDOK BENDA, PAMULANG

Belum Kembali

Saya berencana ke Bali bersama dua rekan kerja pada 22 November 2016 dan kembali ke Jakarta pada 25 November 2016. Saya memesan tiket AirAsia dengan kode pesan TICU6T.

Namun, tiket akhirnya saya batalkan dan meminta pengembalian dana karena dilarang oleh dokter terkait kehamilan saya.

Saya sudah melampirkan surat pernyataan dokter kepada pihak AirAsia. Kode booking saya berubah menjadi MNUE6R dan dijanjikan proses pengembalian dana dalam tiga bulan.

Sungguh lama sekali proses pengembalian dana tersebut. Ternyata setelah tiga bulan pun, bulan Februari, uang tiket belum juga kembali.

Saya berkali-kali mengontak layanan pelanggan (CS) AirAsia, tetapi hanya dijawab bahwa sudah ditindaklanjuti tim terkait untuk proses refund.

Tanggal 13 Maret 2017, saya menelepon CS AirAsia dan lagi-lagi mendapat jawaban sama. Sampai kapan harus menunggu?

ANDRIANI EVITA GAZALI, JL BULAK RANTAI, KRAMATJATI, JAKARTA TIMUR

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Maret 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger