Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 20 April 2017

TAJUK RENCANA: AS Tak Bisa Berjalan Sendiri (Kompas)

Kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence ke Jepang dan beberapa negara Asia memperlihatkan, AS tak bisa meninggalkan sekutunya.

Satu hal penting yang membuat Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS adalah tema kampanyenya tentang mendahulukan Amerika. Hal itu ditunjukkan dengan membatasi imigran masuk ke AS, membangun tembok di perbatasan, mundur dari kesepakatan perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik, serta meminta negara sekutu AS berkontribusi lebih banyak untuk mendapat bantuan militer dan perlindungan AS.

Intinya, kepentingan AS harus didahulukan. Namun, dalam perkembangannya, Presiden Trump harus menyadari, realitas tak selalu sejalan dengan janji kampanye. Ada hal yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh AS sendiri. AS membutuhkan sekutunya dan Jepang adalah sekutu yang penting bagi AS.

Hal ini terlihat bahkan sebelum Trump dilantik sebagai presiden. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe adalah kepala pemerintahan pertama yang ditemui Trump setelah dirinya memenangi pemilihan presiden. Abe juga menjadi salah satu kepala pemerintahan yang paling awal ditemui Trump beberapa hari setelah diambil sumpahnya sebagai presiden, hanya didahului oleh PM Inggris Theresa May.

Pentingnya Jepang sebagai sekutu AS juga diperlihatkan dengan kunjungan Wapres Pence ke Tokyo. Tugas utama Pence adalah memperkuat hubungan ekonomi dan perjanjian perdagangan bilateral setelah AS menarik diri dari Kemitraan Trans-Pasifik. Namun, topik yang lebih banyak dibahas dalam pertemuan dengan Abe justru tentang isu Korea Utara.

Program pengembangan nuklir dan rudal balistik Korut terus-menerus menjadi ancaman di kawasan Asia Timur. Hubungan AS dan China juga tidak selalu mulus. Untuk itu, AS membutuhkan sekutu yang dapat diandalkan di kawasan. Sebaliknya, Jepang juga membutuhkan AS, baik di bidang ekonomi maupun keamanan.

Terkait isu Korut, kedua negara juga sepakat untuk mendorong China berperan lebih besar untuk menekan Korut. Dengan bantuan China, tekanan diplomatik dan sanksi ekonomi yang dijatuhkan komunitas internasional pada Korut akan lebih terasa dampaknya. Pence juga menjamin dukungan penuh AS kepada Jepang dalam menghadapi provokasi yang dilakukan Korut dan ketegangan yang terjadi di kawasan.

Pada kenyataannya, Pemerintah AS tak bisa sepenuhnya menarik diri dari berbagai persoalan yang terjadi di kawasan Asia Timur dan Tenggara. Apalagi, kawasan Asia Pasifik telah menjadi pusat pertumbuhan baru, seiring dengan kebangkitan ekonomi China, India, juga munculnya Masyarakat Ekonomi ASEAN. AS membutuhkan negara lain dan tak bisa berjalan sendiri.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 April 2017, di halaman 6 dengan judul "AS Tak Bisa Berjalan Sendiri".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger