Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 09 Mei 2017

NIK di Basis Data Samsat//Kosakata Asing//Duta Budaya//Uang Belum Balik (Surat Pembaca Kompas)

NIK di Basis Data Samsat

Saya warga pindahan dari Kota Bogor ke Jakarta Selatan. Nomor induk kependudukan saya 3201246405920001. Saya sudah mendapatkan surat keterangan pada 6 April 2017 untuk ikut memilih dalam Pilkada DKI Jakarta, artinya saya telah sah sebagai warga DKI Jakarta.

Di bulan April pula, saya harus mengurus balik nama kendaraan bermotor. Saya sudah bolak-balik Samsat-kelurahan, tetapi pihak samsat tidak bisa menerbitkan surat tanda nomor kendaraan (STNK) saya dengan alasan nomor induk kependudukan (NIK) saya tidak ada di basis data Samsat. Masalah ini sudah berlangsung tiga minggu dan saya juga sudah lima kali bolak-balik, tetap tidak ada solusi.

Terakhir pada 25 April saya menerima surat keterangan yang dilengkapi foto dan barcode dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil)/kelurahan dan surat tersebut saya bawa ke Samsat. Namun, STNK saya tetap tidak bisa diterbitkan dengan alasan NIK tersebut tidak ada di basis data Samsat/kepolisian.

Katanya basis data kependudukan sudahonline dan selalu update, kenyataannya kepolisian/Samsat tidak memiliki data kependudukan terbaru. Rabu 26 April 2017 saya ke Ditjen Dukcapil Kemendagri, dicek di komputer ternyata data saya masih di alamat lama (Bogor). Menurut pegawai Kemendagri, meskipun sudah dibantu diperbarui datanya di Kemendagri, hal ini tetap saja akan bermasalah dengan Samsat karena tidak ada MOU kerja sama antara pihak kepolisian dan Kemendagri.

Mohon solusi konkret dari pihak-pihak terkait.

QURRATUL AIN NASUTION, JALAN H JIAN, CIPETE UTARA, KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN

Kosakata Asing

Ketika berlangsung acara debat publik Pilkada DKI Jakarta tanggal 12 April 2017 malam, di layar televisi muncul berita baris. Tertulis "Polisi sterilisasi lokasi".

Dalam bahasa Belanda, makna kata steril adalah onvruchtbaar atau mandul. Dalam ilmu kesehatan berarti bebas dari kuman atau bakteri. Dalam bahasa Inggris, katasterile bermakna not producing, not able to produce.

Maka, menurut pendapat saya, dalam konteks di atas, dalam bahasa Indonesia lebih tepat menggunakan kalimat "Polisi menutup area untuk publik".

HARTONO FS, PURWOSARI, SINDUADI, SLEMAN, YOGYAKARTA

Duta Budaya

Membaca tulisan Angger Putranto di harian Kompas (19/4) berjudul "TKI, Duta Baru Budaya" sangat menyejukkan hati saya sebagai penggerak seni.

Apa yang dilakukan sekelompok warga Indonesia di Malaysia itu sangat membanggakan. Tindakan Sanggar Tirta Wangi itu bukan hanya menjadi duta devisa, melainkan juga menjadi duta budaya yang wajib didukung.

Daripada mengeluarkan anggaran besar untuk promo wisata dengan memberangkatkan para penggerak seni, lebih baik pemerintah memberikan sarana kepada warga yang menggerakkan seni di luar negeri.

DELVIA YOSA AMANDA, JALAN KOSAMBI, MANISI, KECAMATAN CIBIRU, BANDUNG 40614

Uang Belum Balik

Pada 18 Februari 2017 kami melaksanakan ibadah umrah menggunakan jasa Hannien Tour & Travel cabang Grand City Mall Surabaya (PT Utsmaniyah Hannien Tour). Kami, 15 orang, memilih paket umrah plus Dubai.

Ibadah kami berjalan lancar. Namun, saat hendak melanjutkan tur ke Dubai, ada tiga pasangan—termasuk kami—tidak keluar visanya. Semua visa diurus Hannien Tour. Akibatnya, saat mendarat di bandara Abu Dhabi, kami tertahan di imigrasi.

Akhirnya kami berenam dikembalikan ke Jakarta karena tidak memiliki visa Dubai. Atas kejadian tersebut, pada tanggal 27 Februari 2017 kami melapor ke pihak Hannien, meminta pengembalian dana atas fasilitas tur yang tidak kami terima.

Kami bertemu Bapak M Syukur Slamet selaku Biz Area Manager di kantor Hannien cabang Living World Alam Sutera. Dari pertemuan tersebut diperoleh kesepakatan pengembalian dana atas kegagalan tur di Dubai.

Menurut Bapak Syukur, proses pengembalian 14 hari kerja terhitung dari kesepakatan dibuat, akan ditransfer ke rekening masing-masing jemaah. Namun, ditunggu-tunggu tidak pernah ada pengembalian dana.

Tanggal 7 April 2017 salah satu perwakilan kami dengan itikad baik mendatangi kembali kantor Hannien Tour di Living World Alam Sutera. Menurut kesepakatan tertulis hari itu, dana paling lambat dikembalikan tanggal 21 April 2017. Kenyataannya, tak ada dana yang kami terima. Kami konfirmasi juga via telepon dengan Bapak M Syukur, tetap tak ada kepastian. Mohon tanggapan PT Utsmaniyah Hannien Tour.

NANI LAILIYA, PONDOK JATI, SIDOARJO

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Mei 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger