Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 11 Agustus 2017

Pelayanan Rujukan//Tanggapan Bank Mayapada//Listrik Kian Mahal//Catatan Tagihan Tidak Datang (Surat Kepada Redaksi)

Pelayanan Rujukan

Ibu saya sedang sakit kanker payudara. Sebagai anggota BPJS nomor 0000142512006, ibu harus mengurus rujukan dari RSUD Bekasi ke RS Dharmais. Setelah mendapat rujukan dari fasilitas kesehatan I ke RSUD Bekasi, pada 6 Juli 2017 saya mengurus rujukan dokter bedah di RSUD Bekasi ke RS Dharmais dan rujukan BPJS di RSUD Bekasi ke RS Dharmais untuk perawatan ibu.

Saat saya mengurus rujukan dari BPJS di RSUD Bekasi ke RS Dharmais, antrean sangat panjang dan lama. Setelah saya amati, hal ini terjadi karena petugas BPJS yang melayani urusan rujukan hanya satu orang. Padahal, di samping petugas itu ada empat petugas BPJS lain yang santai: ngobrol dan berdandan.

Setelah saya tunggu sekian lama, antrean semakin panjang, hari semakin sore, akhirnya dengan cara yang baik saya mencoba memberikan saran kepada petugas lain yang sedang mengobrol agar membantu meringankan pekerjaan temannya. Namun, teguran saya ditanggapi dengan ketus oleh petugas bernama salah satu jenis bunga dengan inisial KMR. Ia mempersilakan saya melaporkan hal ini ke mana pun.

Saya sangat kecewa kepada petugas tersebut, ia seperti tidak punya hati. Sudah membiarkan rekannya bekerja sendiri tanpa sempat beristirahat, ia juga tidak bisa menerima saran dan kritik. Menurut saya, walaupun porsi kerja mereka sudah terbagi masing-masing, alangkah baiknya jika mereka saling membantu. Dengan demikian, tugas rekannya menjadi ringan dan pasien juga menjadi lebih cepat dilayani.

Hal ini telah saya sampaikan kepada penanggung jawab urusan ini di RSUD Bekasi, tetapi tidak ada tanggapan memadai. Saya berharap dengan menulis surat di harian Kompas, masukan ini dapat menjadi bahan perbaikan bagi pelayanan BPJS di sejumlah rumah sakit sehingga menjadi semakin baik dan profesional.

SATRIO HENDARTONO, JAKASETIA, BEKASI SELATAN, BEKASI, JAWA BARAT

Tanggapan Bank Mayapada

Menanggapi surat Bapak Sendi Pamungkas di harian Kompas (30/7), "Ke Mana Uang Saya?", dengan ini kami sampaikan bahwa dana tersebut sudah dikreditkan kembali ke rekening Bapak Sendi Pamungkas 7 Juli 2017.

Dengan demikian, masalah tersebut telah diselesaikan dengan baik. Bapak Sendi juga sudah mengirimkan surat klarifikasi melalui surel 31 Juli 2017 ke opini@kompas.co.id.

Pertanyaan dan saran atas pelayanan Bank Mayapada dapat disampaikan ke pusat panggilan 1-5000-29 atau surel customer.care@bankmayapada.com.

JENNIFER ANN, SEKRETARIS PERUSAHAAN BANK MAYAPADA

Listrik Kian Mahal

Kenaikan tarif listrik PLN per kWh beberapa bulan terakhir sepertinya tidak seberapa, tetapi kenyataannya memberatkan. Apalagi, ada keanehan seperti yang saya alami: kenaikan tersebut dibarengi dengan putaran meteran listrik yang fantastis.

Saya pelanggan PLN dan sudah lima tahun memakai sistem token dengan beberapa kali kenaikan rutin. Saya perhatikan kisaran pemakaian 3 kWh per hari. Dengan demikian, dalam sebulan saya tinggal menghitung jumlah hari untuk membeli token.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, saya perhatikan dalam satu hari pemakaian bisa mencapai 7 kWh, bahkan 10 kWh per hari. Padahal, tidak ada perubahan konsumsi listrik. Peralatan elektronik juga sama. Akibatnya, kenaikan biaya listrik menjadi sangat besar.

Saya mohon penjelasan PLN dan pemerintah, mengapa putaran meter menjadi cepat sehingga pemakaian jadi berlipat dan akhirnya kami membayar jauh lebih mahal.

Kalau ada ahli elektronika yang bisa membantu menganalisis fenomena ini, saya juga sangat berterima kasih.

EDDY GUNAWAN, SEKELOA, COBLONG, BANDUNG

Catatan Tagihan Tidak Datang

Saya sudah lima tahun menjadi pengguna kartu kredit OCBC NISP sejak tahun 2012. Nomor kartu saya 4645-8311-0069-6xxx atas nama Hidayat.

Saya sungguh merasa jengkel dan kecewa atas kinerja Bank OCBC NISP. Sudah empat bulan berturut-turut catatan tagihan (billing statement) saya dikirim tidak tepat waktu, dalam hal ini sebelum jatuh tempo.

Bahkan, pada Juni dan Juli 2017 tidak ada tagihan yang sampai ke tangan saya.

Saya adalah orang yang sudah berusia lanjut. Sebagai orang tua, saya tidak terbiasa dengan internet, surel, ataupun catatan tagihan elektronik.

Oleh karena itu, harus ada catatan tagihan tercetak yang dikirim ke rumah saya agar saya tahu pemakaian dan jumlah tagihan yang harus saya bayar.

HIDAYAT RUSLIM GUNAWAN, MUARA KARANG, PENJARINGAN, JAKARTA UTARA

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Agustus 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger