Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 11 Oktober 2017

TAJUK RENCANA: Stabilitas Spanyol Terancam (Kompas)

Catalonia akan mengumumkan kemerdekaan Catalonia Rabu dini hari. Pemerintahan Madrid mengancam mencabut otonomi Catalonia jika itu terjadi.

Jika kedua pihak tetap berkeras, stabilitas Spanyol akan terpuruk. Sepekan setelah referendum kemerdekaan di Catalonia yang dinyatakan ilegal oleh pemerintahan PM Mariano Rajoy, krisis kini memasuki tahap paling genting, yaitu rencana deklarasi kemerdekaan oleh pimpinan Catalonia, Carles Puigdemont, di parlemen. Puigdemont mengklaim pihaknya telah berupaya melakukan mediasi dengan Madrid, tetapi Madrid menolak upaya itu. Alasan ini mendorong Catalonia melanjutkan rencananya.

Sebaliknya Perdana Menteri Rajoy menilai, referendum yang diikuti 43 persen warga Catalonia itu bertentangan dengan konstitusi. Madrid bersedia melakukan dialog jika berlangsung dalam koridor hukum. Intinya, cabut dulu opsi kemerdekaan, baru dialog dilaksanakan.

Bukan hanya itu, Rajoy, yang pekan lalu mengerahkan belasan ribu polisi nasional untuk membubarkan referendum, juga mengancam akan mencabut otonomi Catalonia jika tetap melaksanakan aksi sepihak. Sesuai konstitusi, pemerintahan Madrid bisa mengambil alih kontrol wilayah-wilayah otonom jika dianggap tak mampu menjalankan mandat.

Langkah pemerintah yang meminta maaf kepada warga Catalonia yang luka-luka akibat tindakan polisi yang eksesif membuat Puigdemont kehilangan "kartu" untuk mengeksploitasi kemarahan warga terhadap pemerintah.. Kartu berikutnya yang dimainkan oleh Puigdemont adalah soal dialog, seakan-akan pendekatannya yang terbuka dan menginginkan penyelesaian damai melalui dialog ditolak Madrid.

Namun, Madrid tak mau terjebak dalam genderang Puigdemont karena posisi politik pemerintah jauh lebih kuat. Bukan hanya Raja Spanyol Felipe VI, semua wilayah lain di Spanyol mendukung langkah persatuan PM Rajoy. Bahkan, separuh warga Catalonia juga tak menginginkan kemerdekaan. Dalam jajak pendapat nasional sebelum referendum, hanya 41 persen warga Catalonia ingin merdeka dan 49 persen menolak.

Persoalannya, sampai di batas mana Madrid akan "bersabar" dan menggunakan akal sehat karena sebetulnya semua amunisi sudah di tangan, yaitu ribuan polisi nasional yang diperintahkan untuk tetap tinggal di Barcelona, konstitusi Spanyol yang mengizinkan pencabutan otonomi, dan dukungan rakyat.

Bagaimanapun Rajoy harus memperhitungkan risiko politik yang akan ditanggung oleh pemerintahannya, rakyat Spanyol, dan juga Eropa. Jika krisis Spanyol meluas menjadi perpecahan terbuka, stabilitas Spanyol akan terpuruk. Hal ini akan berimbas pada kondisi ekonomi dan sosial, bukan hanya Spanyol, melainkan juga Eropa..

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Oktober 2017, di halaman 6 dengan judul "Stabilitas Spanyol Terancam".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger