GOOGLE MAPS

Peta Korea Selatan dan Korea Utara.

Dua hari lagi, pertemuan puncak Korea Selatan-Korea Utara berlangsung. Pertemuan ini berkaitan erat dengan pertemuan puncak Korut-AS, Mei atau Juni.

Bukan baru kali ini diadakan pertemuan tingkat tinggi Korea. Sebelum Presiden Korsel Moon Jae-in melakukan pembicaraan dengan Pemimpin Korut Kim Jong Un, Jumat lusa, pertemuan puncak kedua negara pernah digelar pada tahun 2000 dan tahun 2007.

Yang membuat pertemuan puncak kali ini istimewa ialah adanya kelanjutan rencana pertemuan Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Mei atau Juni. Sebagai bagian dari persiapan pembicaraan Trump-Jong Un, Washington mengirim direktur CIA Mike Pompeo, calon menteri luar negeri, pergi ke Pyongyang untuk berbicara dengan Jong Un.

Berbagai kalangan khawatir bahwa pertemuan puncak Korea tahun ini hanya akan menambah panjang daftar pembicaraan antarpemimpin kedua negara sepanjang sejarah, tanpa hasil konkret apa pun. Dua pertemuan puncak Korea sebelum ini tidak berlanjut karena pihak Pyongyang menghentikan implementasinya.

Namun, hasil pembicaraan pertemuan puncak kali ini mungkin akan bertahan lama. Dikutip oleh CNN, sebuah sumber dari Korut menyebutkan bahwa Jong Un telah memutuskan untuk membuka lembaran baru bagi negaranya. Ia berkomitmen pada upaya denuklirisasi dan fokus pada pertumbuhan ekonomi serta pengembangan ekonomi nasional. Dengan kata lain, pemimpin Korea Utara itu tampak hendak membawa negaranya pada arah yang berbeda.

Dalam pertemuan Moon dan Jong Un pada Jumat mendatang, diperkirakan ada tiga materi pokok pembahasan, yakni perjanjian damai Korsel-Korut, denuklirisasi, serta intensifikasi hubungan Pyongyang-Seoul. Isu perjanjian damai antara kedua negara merupakan isu lama. Sejak bertahun-tahun lalu, berbagai pihak mendorong terwujudnya perjanjian perdamaian yang permanen antara Seoul-Pyongyang.

Secara teknis, Perang Korea (1950-1953) memang belum berakhir. Tembak-menembak berhenti hanya karena ditandatanganinya kesepakatan gencatan senjata yang bersifat sementara. Untuk memastikan perdamaian sejati di Semenanjung Korea, perlu ditandatangani Pakta Perdamaian. Pihak Korsel tidak berharap pertemuan pada Jumat nanti langsung menghasilkan kesepakatan bagi terwujudnya Pakta Perdamaian. Namun, setidaknya pertemuan Moon-Jong Un akan memberi dasar bagi rangkaian diskusi lebih lanjut untuk membahas kerangka Pakta Perdamaian.